Hallo
2. Teori kesahihan korespodensi → memiliki kaitan erat dengan kepastian inderawi dan sesuai realita.
Jumpa lagi dengan saya, hari ini pembahasannya mengenai
metafisika...
Tapi, sebelum membahas metafisika maka akan dibahas dahulu
tentang pencabangan dari filsafat..
Karena metafisika merupakan cabang dari filsafat.
Filsafat memiliki cabang karena masalah pokok filsafat itu
semakin banyak.
Berikut ini adalah cabang filsafat secara umum:
1. Epistemologi →
Filsafat Ilmu Pengetahuan
2. Metafisika
Metafisika dibagi menjadi dua:
a. Metafisika Umum → Ontologi
b. Metafisika Khusus → Kosmologi, Teologi metafisik,
dan Antropologi.
3. Logika →
Ilmu berpikir kritis.
4. Etika → Filsafat tingkah laku.
5. Estetika →
Filsafat keindahan.
6. Aksiologi →
Filsafat nilai.
7. Filsafat khusus dari berbagai disiplin ilmu :
Fil.Pendidikan, Fil.Agama, Fil.Hukum, Fil.Ekonomi,dll.
-Epistemologi-
Secara etimologis, kata epistemologi berasal dari bahasa
Yunani, yaitu episteme (pengetahuan), logos (kata,pikiran,percakapan,ilmu.)
Jadi, epistemologi dapat diartikan sebagai suatu
kata/pikiran/percakapan mengenai ilmu pengetahuan.
Secara sederhana arti epistemologi adalah cabang
dari ilmu filsafat yang membahas bagaimana cara mendapatkan pengetahuan.
Saya
berharap masih semangat dalam mengikutinya..
Suatu yang dinamakan sebagai pengetahuan memiliki tiga jenis,yaitu:
1. Pengetahuan
biasa → pemikiran
yang masih harus diuji lebih lanjut.
2. Pengetahuan
ilmiah → diperoleh
secara ilmiah dan dijamin kebenarannya.
3. Pengetahuan
filsafat → pemikiran
rasional yang didasarkan pada pemahaman dan pemikiran logis, analitis, dan
sistematis.
Sumber-Sumber Pengetahuan
- Plato,
Descartes, Spinoza, Leibniz → mereka
mengatakan bahwa sumber pengetahuan berasal dari akal budi atau rasio.
- Bacon,
Hobbes, Locke → mereka
mengatakan bahwa sumber pengetahuan berasal dari pengalaman inderawi.
Berikut ini adalah teori kesahihan pengetahuan.
Suatu pengetahuan dikatakan bernilai kebenaran jika memenuhi teori ini:
1. Teori
kesahihan koherensi → memiliki
hubungan dengan gagasan yang sebelumnya.
Contoh : ketika kita ingin makan nasi karena dalam keadaan
lapar, maka sebelumnya nasi tersebut telah tersedia terlebih dahulu barulah
kita makan nasi.
2. Teori kesahihan korespodensi → memiliki kaitan erat dengan kepastian inderawi dan sesuai realita.
Inderawi berarti berkaitan dengan indera
Contoh : a. Di RSCM , ada dr.Ginanjar, SpPD yang
sedang melayani pasien (hal ini benar karena sesuai dengan realita)
b. Di RSCM,
ada Peiter yang melayani pasien (hal ini salah karena tidak sesuai dengan
realita)
3. Teori
kesahihan pragmatis → memiliki
suatu kegunaan.
Contoh : Menurut Peiter, Fakultas Psikologi itu baik
Hal ini sangat berguna menurut Peiter, karena dia yang
merasakan.
Namun, hal ini bisa juga dikatakan bahwa Fakultas Psikologi
itu kurang baik.
Misal : Jessi berkuliah di Akper Husada, maka beliau
berpikir Fakultas Psikologi kurang baik maka hal ini tidak berguna bagi Jessi
namun berguna bagi Peiter.
Nah, Teori ini berguna jika seseorang yang bersangkutan
merasakan dan mengalaminya.
4. Teori
kesahihan logikal → teori
ini tidak perli dibuktikan lagi.
Contoh : Lingkaran itu bentuknya bulat (hal ini tidak perlu
bukti)
Saya harap masih bersemangat mengikutinya..
Mari kita masuk mengenai Metafisika.
Secara etimologis metafisika berasal dari kata meta to physika.
Meta yang
berarti setelah , physika yang berarti hal-hal di alam
Nama metafisika itu sendiri diberikan oleh Andronikos dari
Rhodes
Gagasan metafisika lahir dari Yunani yang diproklamirkan
oleh Aristoteles.
Metafisika adalah studi tentang keberadaan atau realitas.
Berikut ini adalah definisi metafisika :
1. suatu upaya untuk mengkarakterisasi realitas sebagai
keseluruhan
2. usaha menyelidiki apakah hakikat yang berada di balik
realitas
3. pembahasan mengenai segala sesuatu yang ada
Metafisika dibagi menjadi dua :
1.Metafisika Umum (Ontologi)
2.Metafisika Khusus (Kosmologi, Teologi Metafisik , dan
Antropologi)
-Ontologi-
Ontologi membahas segala sesuatu yang ada secara
menyeluruh..
Dalam Ontologi terdapat tiga teori:
1. Idealisme
"yang ada" sesungguhnya berada pada dunia ide,
yang tampak nyata dalam alam indrawi hanyalah bayangan dari sesungguhnya.
Contoh : Ketika kita ada di taman lalu memejamkan mata dan
memikirkan sautu taman bunga yang indah yang dipenuhi dengan aneka bunga (maka
hal inilah yang disebut dengan sesungguhnya), sementara ketika kita membuka
mata kita maka itu hanya merupakan bayangan.
2.Materialisme
Teori ini bertentangan dengan teori idealisme. Teori ini
menolak hal yang tidak kelihatan.
"Ada yang sesungguhnya" adalah yang kederadaannya
semata-mata material.
atau dapat diartikan sebagai teori yang mengesampingkan alam
inderawi.
3. Dualisme
Teori ini tentang suatu ajaran yang bersumber dari dua
substansi yang berbeda.
-Kosmologi-
Secara etimologis, kata kosmologi berasal dari kosmos dan logos
kosmos =
dunia/ketertiban
logos = ilmu
Jadi, kosmologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang
alam semesta.
Kosmologi memandang alam sebagai suatu totalitas dari
fenomena.
-Teologi Metafisik-
dikenal dengan theodicea. Di teologi metafisik dibahas
kepercayaan pada Allah di tengah realitas kejahatan yang merajalela di dunia
ini.
Tokoh yang menganut teologi metafisik:
Anselmus, Descartes, Thomas Aquinas, Immanuel Kant.
Para tokoh di atas membuktikan bahwa Allah itu ada, dengan
bukti sebagai berikut:
- argumen ontologis
Semua manusia memiliki ide tentang Tuhan. Realitas lebih
sempurna dari ide.
Tuhan itu pasti ada dan realitas lebih sempurna dari ide
manusia tentang Tuhan.
-argumen kosmologis
argumen ini disebut juga sebagai sebab-akibat.
Setiap akibat pasti memiliki sebab. Dunia(kosmos) adalah
akibat. Penyebab dunia ada adalah Tuhan
Jadi, Tuhan lah yang menciptakan dunia
-argumen teologis
Segala sesuatu memiliki tujuan, seluruh realitas tidak
terjadi dengan sendirinya.
Pengatur suatu tujuan adalah Tuhan.
-argumen moral
Manusia bermoral untuk dapat membedakan yang baik dan buruk.
Dasar dan sumber moral adalah Tuhan.
Materi mengenai metafisika selesai..
Kesan di hari ini tentang metafisika adalah berat, karena
bahasa yang digunakan sangat amat dalam dan membingungkan sehingga harus
berpikir secara kritis untuk memahami maksud dari berbagai pernyataan.
Semoga materi metafisika ini mudah untuk dipahami yah^^
“Aksiologi”
Sekarang
topiknya mengenai cabang filsafat tentang aksiologi..
Aksiologi secara etimologis
berasal dari kata axios dan logos.
axios → Nilai
logos → Ilmu
Aksiologi merupakan cabang dari
filsafat yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya.
Berikut ini adalah beberapa
definisi dari aksiologi :
> Surisumantri
menyatakan bahwa aksiologi merupakan teori nilai yang berkaitan dengan
kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.
>Aksiologi adalah suatu kajian
tentang kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajia tentang
nilai-nilai, khususnya etika.
>Aksiologi adalah bagian
filsafat yang memperhatikan tentang baik dan buruk, benar dan salah, serta
tentang cara dan tujuan perbuatan manusia.
Aksiologi memberikan suatu
jawaban untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan, bagaimana
kaitan antara cara pengetahuan tersebut dengan kaidah nilai, bagaimana
penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan nilai.
Nilai yang dimaksud dalam
aksiologi adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai
pertimbangan tentang apa yang dinilai..
Aksiologi membedakan fakta dan
nilai.
Apakah fakta itu??
-Fakta adalah sesuatu
yang ada secara nyata.
Apakah nilai itu??
-Nilai adalah sesuatu
yang memikat.
Nilai berperan dalam konteks
apresiasi, sementara fakta ditemukan dalam konteks deskripsi.
Ilustrasi:
Ketika kita berkunjung ke suatu
pameran lukisan terkenal di seluruh dunia, maka kita akan melihat lukisan
terkenal tersebut..
Nahh, dari saat kita melihat
lukisan yang ada kita dapat memberikan suatu nilai.
Contoh, lukisan yang kita lihat
itu lukisan pemandangan nan indah, maka nilai yang dapat kita berikan adalah
karya lukisan tersebut bagus..
Nilai berkaitan dengan fakta,
kita tidak dapat menilai sesuatu jika tidak didukung fakta yang ada.
Terdapat tiga ciri nilai ;
1. Nilai berkaitan dengan subjek
2. Nilai tampil dalam konteks
praktis
3. Nilai menyangkut sifat yang
ditambah oleh subjek pada sifat yang dimiliki objek.
subjek → pemberi nilai
objek → hal yang dinilai
Macam-macam nilai : nilai
ekonomis, nilai estetis, nilai moral,dsb.
Nilai ekonomis → berkaitan dengan
hukum ekonomi.
Nilai estetis → berkaitan
dengan keindahan.
Nilai moral → berkaitan
dengan moral manusia.
Dalam hal ini akan dibahas
mengenai nilai moral.
Ciri nilai moral :
1. Berkaitan dengan tanggung
jawab kita sebagai manusia
2. Berkaitan dengan hati nurani
3. Bersifat mewajibkan
4. Bersifat formal
Nampaknya, kalian bingung di poin
ketiga dan keempat.
Poin ketiga, maksudnya adalah
adat istiadat.
Dalam adat istiadat sifatnya
adalah mewajibkan.
Contoh : Harus saling
gotong-royong dalam kehidupan bermasyarakat.
Poin keempat, maksudnya adalah
bahwa nilai moral terkait juga dengan nilai lainnya
Contoh : Saat kita sengaja
membuang sampah di kelas.
Maka, seseorang dapat dicap bahwa
ia tidak memiliki nila etika dan moral yang baik, secara tidak langsung hal
tersebut merusak nilai estetika. Dalam contoh diatas, nilai estetika nya adalah
ruangan kelas. Ruangan kelas yang awalnya bersih, namun karena terdapat sampah,
maka hal itu akan megurangi nilai estetika...
Nah,lebih paham bukan ? ^^
Nilai dibagi dalam empat kelompok
:
1. Nilai yang menyangkut
kesenangan dan ketidaksenangan
2. Nilai vitalitas, yang meliputi
perasaan halus, kasar, luhur, dll.
3. Nilai rohani, seperti nilai
estetis (bagus/jelek), benar/salah (tidak terikat pada inderawi)
4. Nilai religius, seperti
kudus/tidak kudus
Dari poin pertama hingga keempat,
terdapat hierarki dari pengelompokkan empat nilai tersebut :
Nilai vitalitas lebih tinggi
daripada nilai yang menyangkut kesenangan dan ketidaksenangan, nilai rohani
lebih tinggi daripada nilai vitalitas, dsb.
Aksiologi dibagi dalam dua
bagian, yaitu :
1. Etika (Fil. Etika)
2. Estetika (Fil. Keindahan)
-Etika-
Etika mengkaji tentang prinsip
dan konsep yang mendasari penilaian terhadap perilaku manusia.
Etika sebagai filsafat yang
memuat pendapat, norma, dan moral.
Etika juga sebagai aturan sopan
santun dalam pergaulan.
Contohnya : tindakan yang
membedakan benar/salah menurut moral.
Ilustrasi : saat teman mengundang
kita ke pesta ulang tahun untuk makan-makan, maka seharusnya kita memakai
pakaian yang rapi dan tidak mengangkat kaki kita ke kursi.
Hal itu dapat dikatakan
bahwa kita memiliki nilai etika.
-Estetika-
Estetika mengkaji mengenai
prinsip yang mendasari penilaian atas berbagai bentuk seni.
Estetika berkenaan dengan nilai
tentang pengalaman keindahan yang dimiliki manusia terhadap lingkungan dan
fenomena di sekelilingnya.
Suatu nilai dapat dikatan
bersifat obyektif dan subyektif.
Nilai dikatakan obyektif apabila
nilai-nilai tidak terkandung pada subyek, sementara nilai dikatakan bersifat
subyektif apabila ada subyek yang berperan dalam memberikan penilaian.
Nilai obyektif..
Nilai obyektif harus sesuai
dengan fakta dan tidak boleh sesuai dengan persepsi manusia
Misalnya :
Ketika kita ingin mengukur berat
badan kita, maka kita akan menggunakan timbangan.
Nah, saat tertera angka,misalnya
55kg, maka berat badan seseorang tadi adalah 55kg, hal ini sesuai dengan fakta
yang ada.
Contoh lain misalnya: ketika
dalam suatu pertandingan sepak bola, maka juri harus memberikan penilaian yang
obyektif terhadap para pemainnya, jika pemain tersebut melanggar aturan maka
dapat diberikan kartu kuning atau bahkan kartu merah, dan juri tersebut harus
profesional dalam memberikan suatu penilaian.
Nilai subyektif..
Misalnya, ketika kita melirik
seseorang, maka dalam hal ini baik pria maupun wanita dapat memberikan
penilaian pada seseorang yang diliriknya.
Contoh : Ivan adalah mahasiswa
yang tampan menurut penilaian Meidy
Hal tersebut contoh nilai
subyektif.
Nah, mulai mengerti bukan? ^^
Setiap nilai tentunya memiliki
peranan..
Apakah peranan nilai itu?
1. Nilai merupakan obyek sejati
bagi tindakkan manusia.
2. Nilai mengarahkan manusia dan
memberi daya tarik bagi manusia dalam membentuk dirinya melalui
tindakan-tindakannya.
3. Menata hubungan sosial dalam
masyarakat.
4. Memperkuat identitas kita
sebagai manusia.
Demikianlah materi mengenai
metafisika dan aksiologi..
Semoga mudah dimengerti..
Sumber : Power Point Pertemuan II (Metafisika dan Aksiologi) yang dibuat oleh Tim Dosen KBK Filsafat Universitas Tarumanagara
peiter blognya enak diliat banyak gambarnya haha gua nilai 84 ya :)
ReplyDeleteThank you Jean...(:
DeletePeiter lengkap juga nih ringkasan na. Setuju ama Jeanny :3 banyak gambar na, jadi lebih enak diliat. Semangat peiter buat ngeblog na !! Ahahahaha..
ReplyDeleteSemangat juga Vanessa ...
DeleteSemangat n Semangat untuk kita...
wah keren nih blognya , ada gambar-gambar sama lagunya , lagunya pas juga buat di dengerin sambil baca blognya , semangat ya ter !! goodjob
ReplyDeleteSemangat juga cai......
Deleteblognya lengkap banget bantu buat referensi belajar gua ini john god jobh gua kasih nilai 85 buat lo!! tetep semangat teman sekelompok wkwkw :D
ReplyDeletewedeh,makasih Mir...
Deleteblognya bagus nih. soalnya ad gambar2 gitu jg makin menarik hahahah
ReplyDeleteMakasih Greciaaa
Deleteisinya padet dan bagus banget nih, cocok dijadiin referensi hahaha 95 :)
ReplyDeletemakasih dannnisss
Delete