PAXIOO

PAXIOO
PAXIOO COMMUNITY

Sunday, 28 September 2014

Apakah manusia itu bebas?

Menurut saya, manusia itu bebas.. 
Buktinya, manusia bebas berpikir menurut nalar, manusia bebas bertindak bahkan manusia bebas melakukan sesuatu yang ia senangi, termasuk merokok, dsb..
Manusia melakukan segala sesuatu yang membuat dirinya merasa puas. Bebas disini dalam artian tidak terikat suatu hal apapun...
Manusia juga bebas memilih akan sesuatu , bebas menilai akan sesuatu, bebas dalam hal mencintai, dsb...
Bahkan saat diperhadapkan dengan masalah, manusia pun mempunyai kebebasan dalam  menentukan apakah ia mau lari dari masalah atau menghadapi masalah..
"bebas" adalah pilihan manusia, manusialah yang menentukan arah hidupnya, apakah ia mau hidup bahagia atau tidak bahagia, senang atau sedih, dsb.
 Tuhan pun memberikan manusia kebebasan akan hidupnya, namun hal itu kembali kepada dirinya , apakah ia menggunakan kebebasan yang diberikan Tuhan dengan baik atau tidak..
Karena setiap pilihan manusia akan berpengaruh pada masa depan...

Manusia bebas memiliki pengertian dua hal :
1. bebas, tetapi memperhatikan norma yang berlaku, memperhatikan etika dan moral, bertanggungjawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya,dsb...
2. bebas, tetapi tidak memperhatikan hal yang diatas

Terkadang manusia berpikir yang namanya kebebasan ialah bebas tanpa harus memperhatikan segala aspek kehidupan , tapi mari kita ubah persepsi kita.. Manusia bebas namun manusia juga harus tetap memperhatikan etika, harus bertanggungjawab,  harus memahami baik - buruk, benar- salah, dll.

Contoh Kasus :
Merokok merupakan hal yang tidak asing lagi di kehidupan manusia (tua, muda, anak-anak, dll)
Merokok merupakan pilihan, kita bebas untuk memilih
Akan tetapi, di saat seseorang merokok hal itu membuat seseorang yang tidak merokok juga mempunyai kebebasan (bebas untuk menegur)
Bebas dalam konteks ini juga harus tetap memperhatikan seseorang
Mungkin bagi yang merokok hal itu membawa kenikmatan, akan tetapi hal ini tidak berlaku bagi seseorang yang tidak merokok...

So, kesimpulannya adalah manusia itu bebas namun bukan berarti mengesampingkan norma yang ada

Saturday, 27 September 2014

Pertemuan VIII - Pengetahuan Manusia (PPT)

Pada post yang kali ini kami menggunakan PPT, karena materi ini sudah terdapat dalam "Buku Pembelajaran Filsafat Untuk Perkuliahan KBK Blok Filsafat."
Berikut adalah slide - slide yang kami presentasikan :








Pertemuan VIII : Kebebasan

KEBEBASAN

Okay, materi sekarang menarik...
Mari kita mulai...

Dalam fungsi menentukan perbuatan, jiwa berhubungan dengan kehendak bebas..
Karena ada jiwa maka manusia merupakan suatu makhluk yang bebas. Kebebasan itu mendasar bagi manusia.

Beberapa pertanyaan yang akan dibahas di materi ini :
- Apakah manusia sungguh - sungguh bebas?
- Kalau "ya" , apa argumen yang mendukung?
- Apa pengertian kebebasan?
- Apa makna kebebasan?

Pandangan Determinisme
Aliran ini menolak kebebasan sebagai kenyataan hidup bagi manusia. 
Setiap peristiwa, termasuk tindakan dan keputusan manusia disebabkan oleh peristiwa lainnya.

Kelemahan determinisme :
- menyangkal sifat multidimensional dan paradoksal manusia
Paradoks = pernyataan yang bertentangan
- menyangkal bahwa manusia selalu melakukan evaluasi dan penilaian terhadap tindakannya
- meniadakan adanya tanggungjawab 

Berikut akan saya berikan kasus paradoks :
Kesepian di tengah keramaian
Lonely in the crowd. Mungkin kita pernah merasakan kondisi yang seperti ini. Misalnya : Ketika saat kita pergi ke mall, suasana disana ramai dan sangat meriah karena ada performance show. Namun, kita tidak menikmati hal itu. Kita merasa kesepian di tengah keramaian orang - orang di mall tersebut.
Hal ini merupakan contoh salah satu kasus paradoks dalam kehidupan kita.

Kebebasan sebagai bagian eksistensi manusia. Apakah argumennya?
- Manusia hidup diperhadapkan dengan pilihan - pilihan 
- Adanya tanggung jawab 
Jika tidak ada tanggung jawab maka akan terjadi kekacauan akan hidup ini
- Adanya perbuatan moral 

Apakah arti kebebasan?
- Pengertian Umum-
Kebebasan artinya tidak ada paksaan, hambatan , halangan , aturan

- Pengertian Khusus-
  • Sebagai penyempurnaan diri
  • Kesanggupan dalam memilih dan memutuskan
  • Kemampuan mengungkapan berbagai dimensi kemanusiaan ( hak - hak dasar manusia)
Jenis Kebebasan :
  • Kebebasan horizontal (berkaitan dengan kesenangan dan kesukaan, bersifat spontan) dan kebebasan vertikal (pilihan moral, pertimbangan tujuan, tingkatan nilai)
  • Kebebasan eksistensial (kebebasan positif, lambang martabat manusia) dan kebebasan sosial (terkait dengan orang lain)
Kebebasan sosial dibatasi dalam hal fisik, psikis, dan normatif
Terdapat empat alasan pembatasan kebebasan sosial :
  • menyertakan pengertian
  • memberi ruang bagi kebebasan eksistensi
  • menjamin pelaksanaan keadilan bagi masyarakat
  • terkait dengan hakikat manusia sebagai makhluk sosial
Sejarah Perkembangan Masalah Kebebasan
  •  Zaman abad pertengahan, masalah kebebasan dilihat dalam perspektif teosentrik
  •  Zaman modern, perspektif teosentrik digantikan menjadi perspektif antroposentrik
  • Era kontamporer, kebebasan dipermasalahkan dari sudut pandang sosial
  • Kebebasan dalam pemikiran Timur cenderung dilihat sebagai pembebasan dari kendala keinginan egoistik dan dari kecemasan untuk mencapai kesatuan dan pengendalian diri
Okay, materi ini selesai
Selamat malam kawan - kawan
Tetap semangat menjalani harimu!^^

Sumber : Power Point Pertemuan VIII (Kebebasan) yang dibuat oleh Tim Dosen KBK Filsafat Universitas Tarumanagara

Pertemuan VIII : Afektivitas

Hai....
Kembali lagi dengan saya ^^
Okay, sekarang kita akan membahas mengenai afektivitas...

Yang membedakan diri manusia dengan tumbuhan adalah afektivitas...
Afektivitas yang membuat manusia 'berada' di dunia, berpartisipasi dengan orang lain,.
Afektivitaslah yang mendorong orang untuk mencintai.

Kehidupan afektif memperlihatkan macam-macam cara yang berbeda menurut bagaimana subyek menguasai obyek. Keadaan afektif yang berbeda-beda ini disebut 'hasrat-hasrat jiwa' (Thomas Aquinas)

Afektivitas sering disamakan dengan kesanggupan merasa, padahal kehidupan afektif bukan hanya menyangkut hal tersebut saja, tetapi menyangkut hal spiritual juga.

Apa sih yang merupakan perbuatan afektif?

Perbuatan afektif sedikit memiliki kemiripan dengan 'perbuatan mengenal' karena dianggap perbuatan vital/imanen.
Akan tetapi afektif berbeda dengan 'perbuatan mengenal' karena perbuatan afektif itu lebih pasif, sedangkan 'perbuatan mengenal' itu lebih membuka diri.

Catatan tentang cinta diri, sesama, dan Tuhan

Orang sering menganggap cinta diri sendiri adalah egoisme, maka hal itu tidak baik. 
Padahal cinta diri sendiri dapat ditemukan pada orang - orang yang sanggup mencintai orang lain dengan sungguh - sungguh... 
Maksudnya disini adalah jika kita mencintai seseorang yang kita cintai dengan sungguh - sungguh maka kita pun mencintai diri kita sendiri..

Lalu, pertanyaannya adalah jika kita mencintai Tuhan dengan seluruh jiwa/hati, tidakkah itu sama dengan mengasingkan dari diri sendiri?
Jawabannya : Tidak....
Tuhan itu transenden dan imanen
Transenden = jauh melampaui pikiran kita
Imanen = dekat dengan kita

St. Agustinus berkata bahwa Tuhan adalah pokok pangkal kepribadian kita masing - masing.

Sumber : Power Point Pertemuan VIII (Afektivitas) yang dibuat oleh Tim Dosen KBK Filsafat Universitas Tarumanagara

Short Movie - Depression

Kisah ini sangat menyentuh..
Kisah di mana seseorang yang terganggu kondisi jiwa nya hingga berujung pada maut..
So, generasi muda kita harus memiliki jiwa yang sehat
Karena jika jiwa kita mengalami sakit maka secara tidak langsung badan kita pun secara perlahan-lahan akan sakit...
Mohon kalian menonton kisah singkat ini..
You must watch it!



Dialog Jiwa dan Badan

DIALOG

Jiwa   : Hai Badan!

Badan : Hai Jiwa!

Jiwa   : Bisakah kamu mendeskripsikan dirimu?

Badan : Baiklah…
             Aku adalah bentuk konkrit dari kejasmanianku
             Aku ini berwujud jasmani
             Aku ini tidak dapat dipisahkan dengan kamu

Jiwa  : Wahh… Romantisnya

Badan : Iya ^^
             Jiwa, dapatkah kamu mendeskripsikan dirimu?

Jiwa  : Aku ini yang mengendalikan kamu
            Aku ini hadir di dalam dirimu
            Aku ini dipersatukan dengan dirimu agar manusia ada

Badan : Wah.. Itu berarti kita harus bersatu….

Jiwa  : Iya…
            Tapi ada kabar buruk

Badan : Apa itu?

Jiwa  : Ketika kematian tiba maka kita sudah tidak bersatu. Akan tetapi, sebelum kematian tiba aku akan selalu bersamamu.

Badan : Wah, so sweet yah…

Jiwa  : Iya ^^ .. Badan, jika aku sakit apakah kamu mengalami juga?

Badan : Wah, tentu.  Ketika kamu sakit aku pun merasakan juga bahwa ada sesuatu hal yang tidak beres.

Jiwa  : Oh .. Bila suatu saat tidak ada aku, apakah kamu dapat hidup sendiri?

Badan : Tidak, karena kamu yang mengendalikan diriku. Kamulah pelengkap diriku.

Jiwa  : Lalu, apa yang membedakan kita?

Badan : Aku ini ‘ada’ dan ‘nampak’ sementara kamu ‘ada’ dan ‘tidak Nampak secara fisik’

Jiwa  : Oh begitu … Baiklah, kalau begitu kita bersatu dan rukun dalam pribadi manusia.

Badan : Baiklah Jiwa! Tapi, kamu jangan menyakiti manusia yah!

Jiwa  : Iya badan!! Emm, ada lagi  yang harus kamu ketahui dari diriku.

Badan : Apa itu?

Jiwa  : Karena akulah maka manusia menjadi makhluk bebas.

Badan : Kok bisa begitu?

Jiwa  : Because freedom is self-determination. Karena hanya manusialah yang memiliki kebebasan.

Badan :  Oh begitu, saya mengerti

Jiwa  : Karena itulah aku dan kamu sama – sama penting.
            Tanpa aku, kamu tidak bisa hidup
            Tanpa kamulah, aku tidak bisa hidup
            Okay badan cukup disini dahulu ya^^. Mari kita istirahat


Badan : Baiklah jiwa.. Selamat beristirahat

- Tugas Dialog Jiwa dan Badan - 

Pertemuan VII : Jiwa dan Badan

Jiwa dan Badan

Badan dan jiwa merupakan satu kesatuan yg membentuk pribadi manusia. Kesatuan keduanya membentuk keutuhan pribadi manusia.

Terdapat dua aliran :
1. Monisme
2. Dualisme

-MONISME-
Pengertian :
Aliran yg menolak pandangan bahwa badan dan jiwa merupakan dua unsur yg terpisah. Badan dan jiwa adalah satu substansi. Keduanya satu kesatuan yg membentuk pribadi manusia.

Dalam aliran monisme terdapat tiga aliran :
1. Materialisme
Aliran ini menempatkan materi sebagai dasar bagi sgala hal yang ada (fisikalisme). Manusia juga bersumber pada materi. Manusia tidak pernah melampaui potensi jasmaninya. Jiwa tdk punya eksistensi sendiri. Jiwa bersumber dari materi.

2. Teori Identitas

Aliran ini menekankan hal yang berbeda dari materialisme, tetapi mengakui aktivitas mental manusia. Ini menjadi ciri khas manusia. Badan dan jiwa merupakan dua elemen yang sama.

3. Idealisme
Aliran ini yang tidak dapat diterangkan semata berdasarkan materi, seperti pengalaman, nilai, dan makna. Itu hanya memiliki arti bila dihubungkan dengan sesuatu yang imaterial, yaitu jiwa. 
Rene Descartes 'cogito ergo sum'  menjadi peletak dasar dari idealisme.

-DUALISME-
Pengertian :
Badan dan jiwa adalah dua elemen yang berbeda dan terpisah.

Dalam aliran ini terdapat empat aliran :
1. Interaksionisme
Fokus pada hubungan timbal balik antara badan dan jiwa.

2. Okkasionalisme
Memasukkan dimensi Ilahi dalam membicarakan hubungan badan dan jiwa.

3. Paralelisme
Terdapat dua peristiwa yang berjalan seiring yaitu peristiwa mental dan fisik.

4. Epifenomenalisme
Melihat hubungan dan jiwa dan badan dari fungsi syaraf.
Satu-satunya unsur untuk menyelidiki proses kejiwaan adalah syaraf.




Badan Manusia
Badan adalah elemen mendasar dalam membentuk pribadi manusia.

Apa pengertian badan?

Menurut pandangan tradisional, badan adalah kumpulan entitas material yang membentuk makhluk.
Mekanisme gerakan badan bersifat mekanistik.
Badan harus dimengerti melebihi dimensi fisik.
Badan menyangkut keakuan. Membicarakan tubuh adalah membicarakan diri sendiri (Gabriel Marcel)

Hakekat badan tidak hanya terletak pada dimensi material saja, tetapi dalam seluruh aktivitas entitas yang terjadi di dalam badan, seperti : tertawa, menangis, berjalan, lari, duduk, dll.


Badan manusia tidak memiliki apa-apa tanpa jiwa .

Dalam pandangan tradisional Jawa, jiwa diartikan sebagai makhluk halus, tidak dapat ditangkap indera.
Konsep jiwa harus dipahami sebagai komplekstitas mental manusia.
Jiwa menyadarkan manusia siapa dirinya.


Menurut James P. Pratt terdapat empat kemampuan dasar jiwa manusia
1. Menghasilkan kualitas penginderaan
2. Menghasilkan makna yang berasal dari penginderaan khusus
3. Mampu memberikan tanggapan terhadap hasil penginderaan
4. Memberi tanggapan pada proses yang terjadi dalam pikiran demi kebaikan


Menurut Agustinus 
Manusia hanya bisa melakukan penilaian terhadap tindakannya karena dorongan dari jiwa. Jiwa mendorong manusia untuk melakukan hukum moral yang diketahui.
Kemampuaan jiwa menunjukkan bahwa kegiatan manusia bukan mekanistik.

Sumber : Power Point Pertemuan VII (Badan dan Jiwa) yang dibuat oleh Tim Dosen KBK Filsafat Universitas Tarumanagara



Friday, 26 September 2014

Pertemuan VI - Filsafat Manusia

Pertemuan kali ini akan dibahas mengenai 'filsafat manusia'
Materi ini diajarkan oleh Pak Bonar Hutapea
Beliau dalam menyampaikan materi nya sangat baik dan sistematis serta pengetahuan beliau cukup baik.


FILSAFAT MANUSIA

Apa itu Filsafat manusia?
  • Bagian filsafat yang mengupas apa arti manusia/menyoroti hakikat atau esensi manusia
  • Memikirkan tentang asal-usul kehidupan manusia (origin of human life), hakikat hidup manusia (the nature of human life), dan realitas eksistensi manusia
  • Hasrat untuk tahu siapa dan apakah manusia.
  • Maka, filsafat manusia menanyakan pertanyaan krusial tentang dirinya sendiri dan secara bertahap memberi jawaban bagi diri sendiri.

Mengapa kita mempelajari filsafat manusia?
→ Manusia adalah makhluk yang mampu menyelidiki arti yang dalam dari 'yang ada'
→ Manusia bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri



Sulitkah berfilsafat tentang manusia?
  1. Ya, karena seolah tak berguna atau tak mungkin
  2. Zaman sekarang banyak ilmu yang mengkaji manusia yang memperkaya dan memperdalam pengetahuan tentang manusia. Lalu, apa perlunya lagi filsafat manusia?
  3. Karena belum cukup!
  4. Para filsuf saling bertentangan, mungkin mereka juga salah.
  5. Karenanya, ingat tujuan filsafat diatas tadi
Belajar berfilsafat manusia itu masih diperlukan karena 'kesalahan' filsuf dapat dikoreksi kembali.

Pertanyaannya adalah apakah relevan filsafat manusia itu?
→ Iya, karena manusia itu dinamis, misteri dan paradoksal.
Alasan :
  1. Dengan bertanya manusia dapat mewujudkan hakikat kemanusiaannya
  2. Dengan mendalami manusia, manusia dapat mengenal dirinya lebih baik
  3. Filsafat manusia mengantar manusia semakin bertanggung jawab terhadap dirinya dan sesama

Metode Filsafat Manusia
Refleksi, Analisa, Transendental, Sintesa, Ekstensif, Intensif, dan Kritis

Objek Filsafat Manusia
Objek Material : Manusia 
Objek Formal : Esensi manusia

Pertanyaan yang dibahas di filsafat manusia :
  • Apakah manusia itu?
  • Siapakah manusia itu?
  • Apakah makna eksistensi manusia?
  • Apakah arti manusia dan bagaimana masa depan manusia?
Pendapat dari tiga tokoh ...

Max Scheler dan Heidegger

"Tak ada zaman, seperti zaman sekarang di mana manusia menjadi pertanyaan bagi dirinya sendiri atau menjadi problematik bagi dirinya. Tak ada pula masa di mana di tengah kemajuan yang pesat mengenai manusia, manusialah paling kurang tahu tentang dirinya dan tentang identitasnya."

Kata A. Heschel tentang filsafat manusia dalam "Who is man?" di Stanford University Press, 1965

"Filsafat mempunyai perhatian terhadap manusia dalam totalitasnya, bukan dalam aspek ini atau itu. setiap ilmu terspesialisasi (antropologi, linguistik, fisiologi, kedokteran, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik), betapapun kerasnya usaha mereka, mereka tetap membatasi totalitas dari individu dengan memandangnya dari segi salah satu fungsi, atau dari dorongan tertentu. Pengetahuan kita tentang manusia terpecah-pecah: kerapkali kita menggantikan keseluruhan dengan salah satu bagian. Kita berusaha menghindari kesalahan itu"

Lalu, dari mana datangnya pertanyaan mengenai manusia?

  1. Kekaguman
  2. Ketakjuban
  3. Frustasi
  4. Delusi (keyakinan yang dipegang secara kuat namun tidak akurat)
  5. Pengalaman negatif
Apakah  yang dibahas dalam filsafat manusia?
  • Mencari kekhasan manusia
  • Manusia sebagai "ada di dunia"
  • Evolusi
  • Antarsubjektivitas (sosialitas manusia)
  • Manusia sebagai eksistensi bertubuh
  • Transendensi
  • Manusia sebagai roh
  • Pengetahuan manusia
  • Kebebasan
  • Kesejarahan/historitas
  • Kebudayaan, sains , dan teknologi
  • Dimensi antropologis dari pekerjaan
  • Manusia sebagai pribadi/pesona
  • Kematian dan harapan
Sumber : Power Point Pertemuan VI (Filsafat Manusia) yang dibuat oleh Tim Dosen KBK Filsafat Universitas Tarumanagara

Thursday, 25 September 2014

Video Pelanggaran Etika





Pertemuan VI : Etika dan Moral

-ETIKA dan MORAL-
Etika sebagai cabang psikologi disebut juga sebagai filsafat moral (moral philosophy). 

Etika berasal dari kata Yunani (Ethos) = Watak. Sedangkan moral berasal dari kata latin: Mos (tunggal), moris (jamak) yang artinya kebiasaan.

Jadi, etika atau moral dalam dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kesusilaan.

Pengertian etika menurut KBBI :
→ Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)
→ Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
→ Nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat.


Pengertian etika menurut Bertens :
1. Nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Disebut juga sebagai "sistem nilai" dalam hidup manusia perseorangan atau hidup bermasyarakat.


2. Kumpulan asas atau nilai moral.Yang dimaksud disini adalah kode etik. Misalnya : Kode Etik Notaris Indonesia, Kode Etik Advokat Indonesia.


3. Ilmu tentang yang baik atau yang buruk 

Etika dibedakan menjadi dua :
- Etika perangai
Kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam hidup bermasyarakat di daerah tertentu, pada waktu tertentu pula. Hal ini berlaku karena disepakati masyarakat berdasarkan hasil penilaian perilaku.
Contoh : berbusana  adat, pergaulan muda-mudi, upacara adat.

- Etika Moral
Berkenaan dengan kebiasan berperilaku baik dan benar berdasarkan kodrat manusia.


Apabila hal ini dilanggar timbullah perbuatan yang tidak baik.
Contoh : berbuat kejujuran, menghargai hak orang lain, menghormati guru, membela keadilan,dsb.



Arti etika yang ditinjau dari berbagai aspek :

1. Etika sebagai ilmu
"Ilmu tentang apa yang baik dan buruk serta tentang hak dan kewajiban moral"

2. Etika sebagai kode etik

"Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak"

3. Etika sebagai sistem nilai
"Nilai mengenai benar - salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat"


Obyek Material dan Formal Etika

Obyek Material Suatu hal yang dijadikan sasaran pemikiran, suatu hal diselidiki, atau suatu hal yang dipelajari. Obyek material dapat bersifat konkret atau abstrak.
Obyek material etika → tingkah laku atau perbuatan manusia 

Obyek Formal : Cara meninjau yang dilakukan oleh seseorang peneliti terhadap obyek material serta prinsip - prinsip yang digunakannya
Obyek formal etika → kebaikan dan keburukan , bermoral / tidak bermoral dari tingkah laku tersebut


Etika sebagai cabang filsafat

→ Etika sebagai cabang filsafat yang mengenakan refleksi dan metode tugas manusia dalam upaya menggali niai moral atau menerjemahkan pelbagai nilai itu ke dalam norma, lalu menerapkannya pada situasi kehidupan konkret
→ Sebagai ilmu, etika mencari suatu kebenaran sedangkan sebagai filsafat, etika mencari keterangan dan kebenaran yang sedalam - dalamnya. Sebagai tugas, etika mencari ukuran tentang baik - buruknya tingkah laku manusia.



Etika berdasar kajian ilmu dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Etika normatif
→ mempelajari secara kritis dan metodis norma - norma yang ada untuk mendapatkan norma dasar yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka, sebagai ilmu, etika bersifat kritis dan metodis.
2. Etika fenomenologis
→ Mempelajari secara kritis dan metodis gejala - gejala moral, seperti suara hati, kesadaran moral, kebebasan, norma - norma, dsb.




Domain Etika dalam Ranah Ilmu Pengetahuan

Apakah tujuan kita mempelajari etika ?
Tujuan mempelajari etika adalah untuk menyamakan persepsi tentang penilaian perbuatan baik dan perbuatan buruk setiap manusia dalam ruang dan waktu tertentu.

Sistematika Etika

De Vos (1987)
Etika :
- Etika Deskriptif :
  1. Sejarah Kesusilaan
  2. Fenomenologi Kesusilaan
- Etika Normatif

K. Bertens (1993) 
Etika :
- Etika Deskriptif
- Etika Normatif :
  1. Etika Umum
  2. Etika Khusus
- Metaetika

Franz Magnis - Suseno (1991)
Etika :
- Etika Umum
- Etika Khusus :
  1. Etika Individual
  2. Etika Sosial :
      - Sikap terhadap sesama
      - Etika keluarga
      - Etika profesi :
        a. biomedis
        b. bisnis
        c. hukum
        d. ilmu pengetahuan
        e. dll.
      - Etika politik
      - Etika lingkungan hidup
      - Etika ideologi - ideologi

-Etika Deskriptif- 

Etika deskriptif melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas.
Misalnya : adat kebiasaan, tindakkan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
Etika deskriptif mempelajari moralitas yang terdapat pada individu dan kebudayaan atau subkultur tertentu.


-Fenomenonologi Kesusilaan-

Berasal dari kata fenomenon dan logos
fenomenon → sesuatu yang tampak (disebut juga dengan gejala)
logos → uraian
Jadi, fenomenologi adalah uraian tentang fenomena atau sesuatu yang sedang menggejala.
Fenomenologi kesusilaan mencari makna kesusilaan dari gejala kesusilaan.
Artinya, ilmu pengetahuan ini melukiskan kesusilaan sebagaimana adanya, mempertanyakan apakah yang merupakan hakikat kesusilaan.

-Etika Normatif-
Etika ini berbicara tentang apa yang seharusnya dilakukan. Dalam etika normatif, norma - norma dinilai dan sikap manusia ditentukan.
Etika normatif berbicara mengenai pelbagai norma yang menuntun tingkah laku manusia. Etika ini memberikan imbauan kepada manusia untuk bertindak berdasarkan norma - norma.

-Etika Umum-
Etika ini mepertanyakan prinsip dasar yang berlaku bagi segenap tindakan manusia

-Etika Khusus-
Etika ini membahas prinsip moral dasar dalam hubungan dengan pelbagai lingkup kehidupannya
Etika khusus ini menerapkan prinsip dasar pada setiap bidang kehidupan manusia
Etika khusus ini dapat dikatakan sebagai etika terapan

-Struktur Etika-

-Etika Profesi-
Etika sosial yang menyangkut hubungan antar manusia dalam satu lingkup profesi 

Prinsip Etika Profesi :
  1. Tanggung jawab
  2. Keadilan
  3. Otonomi
-Kode Etik-
→ Norma atau asas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari - hari baik di masyarakat maupun di tempat kerja

Tujuan kode etik :
  1.  Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
  2. Memelihara kesejahteraan anggota
  3. Meningkatkan pengabdian pada anggota profesi
  4. Meningkatkan mutu profesi
  5. Meningkatkan mutu organisasi profesi
  6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi
  7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat
  8. Menentukan suatu standar
Aliran dalam etika :
1. Eudemonisme
Menekankan bahwa kebaikan tertinggi manusia terletak pada kebahagiaan atau situasi yang secara umum baik
2. Hedonisme
Kenikmatan menjadi tujuan hidup manusia
3. Egoisme
Kesenangan diri sendiri merupakan target utama
4. Utilitarianisme
Aliran ini menyatakan bahwa segala sesuatu yang berguna selalu dianggap baik
5. Deontologisme
Didasarkan pada intuisi manusia tentang prinsip moral
6. Etika Situasi

Kebenaran suatu tindakan ditemukan dalam situasi konkret

Perbedaan Etika dan Moral


Moral/moralitas digunakan untuk perbuatan yang sedang dinilai sedangkan etika digunakan untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang ada.

Terdapat istilah 'amoral' dan 'imoral'Apakah itu?Amoral 
  • tidak berhubungan dengan konteks moral
  • di luar suasana etis
  • non-moral
Imoral
  • bertentangan dengan moralitas yang baik
  • secara moral bersifat buruk
  • tidak etis

Terdapat istilah 'etika' dan 'etiket'Apakah perbedaannya?
- Perbedaan Etika dan Etiket-

Perbedaan Etika dan Agama

Etika bertitik tolak pada akal pikiran sedangkan agama bertitik tolak pada wahyu Tuhan melalui Kitab Suci


Okay..
Materi mengenai ini telah selesai
Saya harap kalian dapat memahaminya secara baik


Sumber : Power Point Pertemuan V (Etika dan Moral) yang dibuat oleh Tim Dosen KBK Filsafat Universitas Tarumanagara




P