Pendiri psikologi, Wilhelm Wundt ( 1832 - 1920 ) mendirikan laboratorium psikologi pertama di dunia adalah seprang ketua bagian filsafat di Universitas Leipzig, Jerman.
Bagi Wundt tugas psikologi adalah mempelajari proses dasar manusia yang berupa pengalaman langsung, hubungan dan kombinasi pengalaman - pengalaman itu.
Wundt dan pengikutnya kemudian mengembangkan aliran strukturalisme dalam psikologi.
Elementisme / Strukturalisme
- Wilhelm Wundt
- Seorang sosiolog, filsuf, pakar hukum, dokter, psikolog
- Sangat dipengaruhi Helmholtz dan J.P. Muller
- Mendirikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig tahun 1879
- Immediate experience vs mediate experience
- Psikologi vs fisika
- Selb-beobachtung (introspection - self report)
- Wundt sendiri sebenarnya bukan strukturalis murni, sistematika psikologinya berubah dari waktu ke waktu
- E.B. Titchener
- Murid Wundt
- Memperkenalkan strukturalisme di A.S.
- Memfokuskan diri pada penelitian dengan subjek orang dewasa normal (berlawanan dengan rata - rata ahli A.S.)
- Sering terlibat pertentangan dengan para ahli psikologi A.S. sehingga strukturalisme tidak berkembang.
Aliran Wurzburg
- Oswald Kulpe
- Pernah menjadi asisten Wundt
- Tahun 1896 mendirikan laboratorium di Wurzburg
- Meletakkan dasar studi tentang proses berpikir
- Baginya proses berpikir tidak terkait dengan penginderaan dan dapat diselidiki secara eksperimental
- Metode : instropeksi
Psikologi Ganzheit
- Karl Buhler
- Salah satu pendukung aliran Wurzburg
- Menentang elementalisme Wundt
- Psikologi dipelajari secara holistik
- Fenomena kejiwaan harus dilihat sebagai sesuatu yang menyeluruh atau dilihat sebagai satu totalitas ( Ganzheit )
William James ( 1842 - 1910 ) berpendapat bahwa psikologi harus meneliti secara
mendalam bagaimana proses mental manusia itu berfungsi.
William James menganut aliran fungsionalisme.
Fungsionalisme
- Dipelopori oleh William James
- Terkenal dengan teori James - Lange
- Terbagi dalam dua kelompok :
2. Kelompok Columbia ( J.K. Cattel, dkk.)
- Tujuan : menjelaskan mind berdasarkan fungsinya
- Metode : instropeksi, eksperimen, observasi tingkah laku
- James McKeen Cattell
- Kelompok Columbia
- Fungsionalisme tidak perlu dualistis, manusia harus dilihat sebagai satu kesatuan utuh
- Fungsionalisme tidak perlu deskriptif
- Edward Lee Thorndike
- Kelompok Columbia
- The law of effect
- The law of exercise ( the law of disuse and use )
- Konsep transfer of training
- John Dewey
- Kelompok Chicago
- Teori dan metode 'learning by doing'
- Segala pemikiran dan perbuatan pasti bertujuan
- Memandang respons dan stimulus sebagai satu totalitas
John Watson dengan aliran behaviorismenya berpendapat bahwa psikologi seharusnya mempelajari kejadian yang terjadi di sekeliling.
Ketiga aliran di atas ( strukturalisme, fungsionalisme, dan behaviorisme ) memiliki landasan filosofis masing-masing.
Behaviorisme, yang dipengaruhi oleh positivisme yang berakar pada empirisme / pengalaman.
Tesis positivisme adalah bahwa satu - satunya pengetahuan yang valid dan fakta - fakta yang memungkinkan menjadi objek pengetahuan.
Landasan filosofis berbagai aliran psikologi
Telaah filosofis psikologi gestalt dapat didekati dengan fenomenologi.
Heidegger seorang fenomenolog. Fenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah psikologi. Heidegger adalah murid Edmund Husserl ( 1859 - 1938 ), pendiri fenomenologi modern.
Ontologi pada positivisme sejalan dengan dasar pemikiran yang digunakan oleh pendekatan behaviorisme ( perilaku ) yang ada pada psikologi.
Aliran psikologi gestalt mempunyai banyak tokoh terkemuka, antara lain Wolfgang Kohler, Kurt Koffka, dan Max Wertheimer. Aliran ini nampaknya merupakan aliran yang cukup kuat dan padu. Falsafah yang dikemukakan sangat mempengaruhi bentuk psikologi di Jerman, yang kelak terasa pengaruhnya pada psikologi di Amerika Serikat.
Menurut aliran psikoanalisa, psikologi seharusnya mempelajari dengan tekun mengenai hukum dan faktor penentu di dalam keprribadian, dan menentukan metode penyembuhan bagi gangguan kepribadian.
Psikolog yang berorientasi humanistik mempunyai satu tujuan, mereka ingin memanusiakan psikologi. Mereka ingin membuat psikologi sebagai studi tentang 'apa makna hidup sebagai seorang manusia'
Psikologi kognitif memiliki landasan filosofis rasionalisme. Tokoh aliran filsafat rasionalisme adalah Descartes, Spinoza, dan Leibniz.
Dalam rasionalisme, akal merupakan kedudukan tertinggi.
Peranan Filsafat dalam Ilmu Psikologi
Filsafat berperan dalam menilai secara kritis apa yang dianggap sebagai pengetahuan yang benar dalam ilmu psikologi
Filsafat mempertanyakan jawaban, sedangkan psikologi menjawab pertanyaan. Jadi dengan berfilsafat, psikolog mendapatkan solusi dari permasalahan kliennya; ilmu psikologi menolong filsafat dalam penelitiannya.
Filsafat dapat menegaskan akar historis ilmu psikologi
Filsafat dapat menyumbangkan metode fenomenologi sebagai alternatif pendekatan dalam ilmu psikologi.
Filsafat dapat mengangkat asumsi - asumsi yang terdapat dalam ilmu psikologi.
Filsafat menawarkan cara berpikir radikal, sistematis, dan rasional terhadap ilmu psikologi, sehingga ilmu psikologi dapat menjelajah ke lahan - lahan yang belum tersentuh.
- THE END -
No comments:
Post a Comment